Cara Mengatur Cicilan Agar Tidak Gagal Bayar

Banyak orang di Indonesia memiliki cicilan. Sebenarnya cicilannya bukan jadi masalah asalkan mampu membayar sesuai ketentuan. Yang jadi masalah adalah ketika Anda punya cicilan namun tidak mampu membayarnya. Lantas, cara mengatur cicilan tersebut bagaimana?

Ya, bagi Anda yang memiliki cicilan tentu skill cara mengatur cicilan ini menjadi hal yang paling penting sebelum mengatur uang Anda untuk keperluan lainnya. Berikut tips dan trik cara mengatur cicilan yang kami dapat bagikan untuk Anda!

Cara Mengatur Cicilan Agar Tidak Gagal Bayar

Bayar cicilan terlebih dahulu sebelum menggunakan uang untuk keperluan lain

2 Cara Mengatur Cicilan Agar Tidak Gagal Bayar min

Karena cicilan sifatnya urgent, maka kalau bisa Anda bayar cicilan tersebut lebih dahulu ketika gajian. Jadi jangan mengeluarkan uang untuk keperluan lain sebelum cicilan tersebut dibayarkan.

Pastikan di awal gajian, uang Anda sudah terpotong untuk membayar cicilan baru sisanya bisa Anda gunakan untuk keperluan Anda yang lainnya. Langkah ini sangat penting untuk memastikan cicilan lancar agar cicilan tidak gagal bayar.

Berusaha hemat dalam membelanjakan kebutuhan

Setelah disisihkan untuk cicilan, baru sisa gaji yang Anda dapatkan bisa Anda bagi untuk berbagai keperluan. Pastikan Anda menyusun skala prioritas kebutuhan. Mana kebutuhan yang bersifat sekarang atau harus dipenuhi maka Anda penuhi terlebih dahulu.

Tentunya kebutuhan pokok, tagihan listrik dan air, tagihan wifi jika ada, kebutuhan sekolah anak harus Anda penuhi lebih dulu sebelum memenuhi yang lainnya. Untuk membelanjakan kebutuhan pokok tidak perlu harus mewah.

Paling penting Anda harus memastikan uang atau dana yang sudah disisihkan untuk kebutuhan pokok tersebut cukup memenuhi kebutuhan sampai masa gajian tiba. Misalkan kalau biasanya setiap hari makan ayam dan telur, Anda bisa alihkan untuk membelanjakan sayuran. Adapun lauk ayam dan telur boleh di hari weekend saja jadi tidak setiap hari sehingga Anda bisa lebih hemat.

Demikian halnya dengan pembelian barang. Jangan hanya mengandalkan merk melainkan cek harga dan kualitasnya. Jika memang perlu, beli barang yang kualitasnya baik namun harganya terjangkau sehingga Anda bisa lebih berhemat.

Belilah suatu barang yang Anda sedang perlu bukan yang Anda ingin atau mau

Banyak orang tidak bisa menahan diri ketika melihat berbagai barang yang menarik. Hal tersebut sebenarnya hal yang normal sebagai manusia. Namun Anda harus memiliki kemampuan mengontrol diri.

Ketika melihat suatu barang yang unik atau menarik dan Anda merasa tidak terlalu membutuhkannya saat ini sementara Anda juga memiliki cicilan maka alihkan perhatian Anda dari barang tersebut. Anda boleh beranggapan ‘nanti saja saya beli jika memang cicilan saya sudah lunas’. Dengan begitu Anda tidak akan berambisi memiliki barang yang Anda tidak terlalu butuh tersebut.

Atau Anda bisa menerapkan prinsip 7 hari. Jadi ketika ada barang yang Anda ingin beli namun sebenarnya barang tersebut bukan barang yang dibutuhkan maka tunggu 7 hari. Jika setelah 7 hari Anda tetap memikirkan barang tersebut maka artinya Anda bisa menyiapkan anggaran membelinya di bulan selanjutnya. Namun jika setelah 7 hari Anda tidak kepikiran barang tersebut maka di bulan esoknya Anda tidak perlu menyiapkan anggaran untuk membelinya. Dengan begitu pengeluaran Anda jadi lebih terarah dan Anda juga tidak menggunakan uang sesukanya tanpa mempertimbangkan baik buruknya.

Carilah side job atau pekerjaan sampingan

Jika Anda merasa bahwa uang gaji yang didapatkan dari kantor sudah terlalu mepet sementara kebutuhan Anda membengkak maka yang Anda perlu lakukan adalah mencari side job atau pekerjaan sampingan.

Cara bayar cicilan yang satu ini sudah banyak diterapkan. Misalkan Anda punya suatu skill atau keahlian yang bisa dimanfaatkan, maka gunakanlah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebagai contoh, jika Anda memiliki keahlian memasak maka Anda bisa gunakan keahlian memasak tersebut untuk menjual makanan yang nantinya bisa Anda jual ke tetangga, teman kerja atau dijual secara online.

Sistem jualannya pun bermacam – macam. Kalau dirasa takut tidak laku di awal menjual makanan maka Anda bisa menerapkan sistem pre order. Jadi Anda buat sample produk kemudian tawarkan atau pasarkan dulu produk tersebut. Jika ada yang membeli baru Anda membuat produk sesuai dengan jumlah pembelian.

Atau punya skill lain? Anda bisa juga manfaatkan. Apapun skill yang Anda punya asalkan bisa digunakan untuk mendapatkan tambahan uang dan tidak mengganggu jam kerja atau jam kantor maka bisa Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin membengkak.

Rajinlah mencari promo ketika akan membeli sesuatu

Jika memang memungkinkan, pastikan berburu promo. Melalui promo tersebut Anda bisa lebih hemat. Misalkan ada promo discount beberapa persen, promo beli 1 gratis 1, promo gajian dan sebagainya.

Manfaatkan promo – promo tersebut semaksimal mungkin agar mendapatkan barang yang Anda butuhkan dengan biaya yang lebih murah, atau pun harga yang lebih bersahabat. Anda pun tak perlu menguras kantong terlalu banyak dengan pemanfaatan promo yang tepat.

Jika ada uang lebih bayar cicilan dua kali

Jika memang sedang mendapatkan bonus, jangan menggunakan bonus untuk berfoya – foya. Lebih baik Anda gunakan bonus yang Anda punya atau dapatkan tersebut untuk membayar cicilan sehingga jika di bulan depannya ada sesuatu tak terduga, Anda tidak perlu khawatir karena cicilan bulan tersebut sudah dibayar di bulan sebelumnya.

Hal semacam ini perlu Anda lakukan sebagai kebiasaan ketika memiliki cicilan sampai dengan cicilan Anda tersebut lunas.

Lalu bagaimana jika semua cara di atas sudah dilakukan namun kondisi keuangan memang tidak stabil sehingga ada potensi gagal bayar?

Agar potensi cicilan gagal bayar tersebut tidak terjadi, alangkah baiknya Anda melakukan beberapa hal berikut :

Lakukan restrukturisasi utang

3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Memiliki Cicilan min

Jika merasa pemasukan sudah maksimal, penghematan sudah dilakukan dan bahkan pekerjaan sampingan pun sudah dilakukan juga maka cara mengatur cicilan yang perlu dilakukan diluar semua cara tersebut adalah melakukan negosiasi dengan pemberi utang atau pembuat kebijakan untuk melakukan restrukturisasi utang.

Anda bisa mulai bernegosiasi dengan pihak bank untuk memperpanjang periode utang sehingga nilai cicilan kredit Anda per bulannya jadi lebih kecil. Akan tetapi konsekuensinya adalah periode utang yang lebih panjang karena tenor yang diperpanjang. Bunga pinjaman yang harus ditanggung pun akan berubah meski tidak signifikan.

Lantas, bagaimana jika cara pertama ini gagal?

Jual aset berharga untuk menutup hutang

Jika memang masih punya aset berharga, pertimbangkan untuk dijual terlebih dahulu. Beberapa aset berharga yang bisa dijual seperti emas, mobil pribadi, tanah atau pekarangan dan sebagainya. Dengan begitu utang Anda bisa lunas meski harus mengorbankan salah satu atau sebagian aset yang Anda punya.

Jika memang ingin memiliki aset berharga tersebut kembali, Anda bisa beli di kemudian hari jika masalah utang Anda sudah selesai. Misalkan setelah utang lunas mulailah menata keuangan Anda kembali.

Mulailah untuk kembali menabung, memikirkan bagaimana cara memperbesar nilai tabungan Anda misalkan dengan mengelola ¼ tabungan untuk usaha atau lainnya. Cara tersebut dapat dilakukan sebagai solusi juga ketika masalah utang sudah tidak bisa diselesaikan.

Agar tidak sampai mengalami kondisi gagal bayar, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memiliki cicilan?

Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Memiliki Cicilan

Entah itu kredit mobil, atau memiliki cicilan KPR atau bahkan cicilan lainnya sebaiknya Anda mempertimbangkan semua hal terlebih dahulu sebelum mengajukan cicilan tersebut. Berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum memiliki cicilan agar potensi gagal bayar tidak sampai terjadi :

Tanyakan pada diri Anda sendiri ‘mampukah membayar cicilan?’

Ya, beda orang beda cerita. Beda orang beda kebutuhan juga tentunya. Oleh karena itu jangan tanyakan pendapat orang lain ketika akan berhutang karena mereka tidak akan memahami kondisi keuangan Anda.

Tanyakan pada diri Anda sendiri mampukah Anda membayar cicilan jika sudah jatuh tempo nantinya. Jangan terlalu berambisi memiliki sesuatu jika memang belum mampu bersabarlah dulu.

Pastikan kebutuhan sudah terpenuhi

Sebelum memutuskan mengajukan cicilan, pastikan bahwa gaji yang Anda dapatkan sudah cukup terlebih dahulu untuk memenuhi semua kebutuhan hidup Anda. Baru sisa gaji yang ada dipakai untuk dana darurat dan jika ada sisa lagi bisa dipakai mencicil.

Pertanyaannya berapa cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan? Apakah jumlah cicilan tersebut tidak mengganggu nominal uang yang disisihkan untuk kebutuhan Anda? Jika jawabannya adalah mengganggu nominal uang yang disisihkan untuk kebutuhan bulanan Anda maka artinya Anda masih belum mampu memiliki cicilan.

Jika hal tersebut terjadi, jangan mencicil terlebih dahulu. Atau jika memang Anda bisa berhemat, Anda bisa pangkas biaya kebutuhan bulanan yang dikeluarkan untuk dialihkan ke cicilan. Namun tetap ingat jangan sampai Anda merasa kebutuhan bulanan bisa dipangkas dan dialihkan untuk membayar cicilan namun faktanya kebutuhan tersebut adalah kebutuhan wajib yang sangat Anda perlukan setiap bulan.

Sebagai contoh kebutuhan bulanan yang bisa dipangkas adalah arisan. Jika sebelumnya Anda memiliki arisan maka ketika memiliki cicilan Anda bisa memutuskan untuk berhenti dari ikut serta arisan untuk nantinya biaya arisan tersebut dialihkan ke biaya cicilan.

Siapkan down payment dan cek kondisi keuangan

Kredit apapun entah itu kredit mobil atau rumah tinggal biasanya ada yang namanya Down Payment (DP). Ketentuan terkait DP tersebut dapat berbeda pada masing – masing perusahaan pembiayaan atau leasing.

Namun secara garis besar, kebanyakan perusahaan pembiayaan atau leasing memberikan syarat down payment setidaknya 30% dari harga barang. Jadi pastikan DP Anda cukup.

Cek juga kondisi keuangan Anda. Pastikan cicilan utang yang Anda harus bayarkan setiap bulannya tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan Anda. Dengan begitu masih ada sisa untuk digunakan memenuhi kebutuhan lainnya dan jika ada bonus atau lainnya bisa dialihkan untuk membayar cicilan lebih banyak di bulan yang sama. Dengan begitu Anda bisa punya dana darurat utang sehingga jika di bulan esoknya belum ada uang untuk membayar cicilan sudah terbayar di bulan yang sama.

Jadi uang untuk membayar utang di bulan esoknya bisa Anda sisihkan untuk ditabung atau dijadikan dana darurat sehingga jika sewaktu – waktu tidak bisa membayar utang Anda masih punya dana darurat lain untuk dikeluarkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Cermati perjanjian pembiayaan

Setiap pembiayaan yang akan dikeluarkan oleh suatu lembaga pembiayaan biasanya dituangkan dalam sebuah perjanjian. Perjanjian tersebut bersifat mengikat kedua belah pihak dalam hal ini lembaga pembiayaan dan calon debitur.

Jadi cermati apa yang tertuang di sana. Pastikan Anda berusaha memenuhi perjanjian pembiayaan termasuk membayar cicilan sebelum jatuh tanggal jatuh tempo agar tidak dibebani dengan pembayaran denda atau penalty yang memberatkan di kemudian hari.

Ada leasing yang menerapkan pembayaran denda dibebankan di bulan berikutnya, namun tak jarang leasing yang menerapkan pembayaran denda di akhir waktu pelunasan terakhir. Jadi kalau semakin sering Anda menunggak hari pembayaran lewat tanggal jatuh tempo tentu denda yang harus dibayarkan juga akan semakin menumpuk pula.

Perhatikan tenor pinjaman yang disepakati

Jumlah uang muka dan pemilihan tenor pinjaman tentunya akan menjadi penentu besaran cicilan yang harus dibayarkan. Anda harus tahu dan memahami bahwa semakin besar uang muka yang dibayarkan maka akan semakin kecil juga nilai utang. Cicilan bulanannya juga akan menyesuaikan.

Berlaku juga sebaliknya. Semakin kecil nilai uang muka yang Anda bayarkan maka kemungkinan Anda harus mengambil tenor yang lebih panjang diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar Anda tidak sampai menanggung beban cicilan per bulan yang terlalu besar.

Jadi pastikan untuk berusaha mempertimbangkan uang muka dan tenor pinjaman dengan baik karena keduanya akan membantu Anda mendapatkan nilai cicilan yang tepat sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Jadikan juga besaran bunga pinjaman sebagai pertimbangan lain dalam penentuan besaran cicilan dan kemampuan bayar Anda. Jadi sebelum menyepakati tenor pinjaman pertimbangkan semua hal terlebih dahulu.

Anda juga bisa meminta waktu kepada lembaga pembiayaan untuk berpikir dan menghitung skala prioritas kebutuhan Anda sebelum mengiyakan suatu tenor pinjaman. Harapannya Anda bisa berpikir lebih jernih dan tidak salah ambil langkah.

Pastikan sudah memiliki dana darurat sebelum memutuskan berhutang

Kalau Anda merasa belum memiliki dana darurat dengan jumlah ideal, baiknya jangan berhutang. Apa itu dana darurat?

Jadi dana darurat merupakan dana khusus diluar tabungan normal yang dibentuk atau disisihkan untuk menghadapi kondisi – kondisi darurat dalam keuangan Anda. Biasanya dana darurat hanya akan dimanfaatkan ketika ada kondisi yang bersifat mendesak seperti misalnya harus membayar biaya rumah sakit, membayar cicilan karena ketidakmampuan bayar di bulan tersebut, membayar biaya sekolah diluar perencanaan biaya yang sudah dialokasikan dan sebagainya.

Jadi pastikan sebelum berhutang, cek nominal dana darurat Anda. Idealnya nilai dana darurat yang disiapkan ketika ingin memiliki hutang adalah 3 – 4 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk lajang dan 6 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk yang memiliki tanggungan. Jika Anda merasa belum memenuhi jumlah ideal tersebut, pastikan jangan mengajukan utang dalam bentuk dan untuk keperluan apapun karena dikhawatirkan akan menyulitkan keuangan Anda sendiri di kemudian hari.

Misalkan kalau merasa butuh mobil sementara Anda belum punya dana darurat yang cukup, jangan beli mobil dulu. Anda bisa naik ojek untuk mengantarkan Anda ke tempat – tempat yang Anda perlukan. Anda juga bisa nebeng teman dan patungan bayar bensinnya sehingga jadi lebih hemat. Kalau sudah punya dana darurat yang cukup, baru Anda bisa pertimbangkan memiliki hutang.

Demikian sedikit informasi yang kami dapat bagikan terkait cara mengatur cicilan agar tidak gagal bayar. Pertimbangkan banyak hal sebelum berutang agar tidak menyengsarakan diri Anda sendiri di kemudian hari.