5+ Kiat Memulai Investasi Reksadana untuk Mahasiswa

Siapa bilang mahasiswa tidak bisa mulai berinvestasi? Berinvestasi dari masih menjadi mahasiswa akan memberikan manfaat yang sangat baik terhadap kemerdekaan finansial di masa depan. Reksadana untuk mahasiswa menjadi investasi yang paling tepat.

Investasi reksadana ini memiliki risiko yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial. Modal yang dibutuhkan untuk memulai investasi reksadana ini sangat kecil, namun keuntungan yang bisa didapatkan sangat kompetitif.

Nah, apa itu investasi reksadana, kenapa harus memilih investasi reksadana, dan bagaimana cara memulai investasi reksadana untuk mahasiswa?

Apa Itu Reksadana?

apa itu reksadana

Reksadana adalah sebuah investasi yang dikelola oleh manajemen investasi yang berbadan hukum. Manajemen investasi ini mengumpulkan dana dari para investor untuk diinvestasikan dalam berbagai bentuk, yaitu obligasi, pasar uang, dan saham.

Reksadana ini semakin dikenal oleh masyarakat, karena sistemnya yang sangat menguntungkan. investasi ini bersifat terbuka, dan sangat mudah diperjual-belikan sewaktu-waktu.

Kemudahan transaksi reksadana ini tidak lepas dari bentuk hukumnya. Yaitu setiap manajer investasi secara kolektif mengelola dana masyarakat dalam Kontrak Investasi Kolektif atau KIK. Sehingga bentuk hukum ini sangat terbuka, dan bisa secara bebas diperjual-belikan.

Jenis-jenis Investasi Reksadana

Setiap investor bebas memilih instrumen yang digunakan untuk investasi. Instrumen tersebut bisa dalam bentuk saham, obligasi, dan pasar uang.

Nah, dari beberapa instrumen tersebut, reksadana dibagi atas 4 jenis, yaitu:

Reksadana Saham

Jenis reksadana yang satu ini juga biasa disebut dengan equity fund. Bentuk investasi ini menginvestasikan paling sedikit 80% untuk setiap instrumen saham. Potensi keuntungan dari bentuk investasi ini paling tinggi, namun risikonya juga sangat tinggi (high risk high returns).

Karena itu, untuk menghindari risiko yang besar ini, reksadana saham harus diinvestasikan paling tidak 5 tahun.

Reksadana Pendapatan Tetap atau Obligasi

Reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund ini juga memiliki kebijakan untuk menginvestasikan minimal 80% dari setiap instrumennya. Instrumen yang dipilih tersebut dalam bentuk surat utang negara atau obligasi.

Jenis reksadana ini relatif memiliki profil risiko sedang, dengan potensi imbal hasil sedang. Biasanya investasi jenis ini direkomendasikan untuk jangka waktu 1 – 3 tahun.

Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang memiliki imbal hasil yang relatif kecil, dengan jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun. Untuk kebijakan investasinya sebesar 100% dari instrumen pasar uang, atau bisa juga obligasi yang memiliki jangka waktu kurang dari setahun.

Reksadana Campuran

Reksadana terakhir merupakan gabungan antara setiap instrumen saham, obligasi, dan pasar uang. Kebijakan investasinya paling tinggi sebesar 79% untuk semua instrumen tersebut.

Investasi jenis sangat cocok untuk jangka waktu antara 3 – 5 tahun dengan risiko yang moderat.

Kenapa Mahasiswa Harus Memilih Reksadana

Kenapa Mahasiswa Butuh Reksadana

Reksadana untuk mahasiswa menjadi bentuk investasi yang paling cocok. Ada berbagai alasan untuk menjawab semua itu.

Nah, simak berbagai alasan mengapa reksadana sangat cocok untuk mahasiswa berikut!

Modal awal sangat murah

Kata investasi dulunya tidak begitu familiar di masyarakat, karena selalu membutuhkan modal yang sangat besar. Dulu orang yang ingin berinvestasi harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membeli saham, emas, apalagi tanah.

Namun, sejak munculnya reksadana kata investasi lebih mudah dicerna. Karena modal yang dibutuhkan untuk jenis investasi ini sangat murah. Bahkan, rata-rata modal awal dimulai dari Rp 100 ribu saja.

Sangat sederhana, sehingga mudah dipelajari

Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Dengan adanya manajer investasi ini, investor tidak perlu khawatir dengan bagaimana cara mengelola setiap instrumen investasi tersebut. Investor hanya perlu memahami faktor risiko dari setiap instrumen investasi.

Bahkan reksadana ini banyak diminati oleh para investor pemula. Karena hampir bisa dipastikan para investor akan mendapatkan keuntungan dari setiap modal yang diinvestasikan.

Imbal hasil relatif tinggi, dan bisa disesuaikan dengan profil risiko

Ada 4 jenis reksadana yang telah disebutkan sebelumnya. Dari setiap jenis reksadana tersebut memiliki tingkat risiko masing-masing yang menawarkan keuntungan antara 8 sampai 20 persen.

Potensi keuntungan paling besar terdapat pada reksadana saham. Namun, jenis reksadana ini harus diimbangi dengan waktu lebih dari 5 tahun. Sedangkan potensi keuntungan paling kecil bisa diperoleh dari reksadana pasar uang.

Risiko kehilangan sangat kecil

Wujud reksadana tidak dalam bentuk fisik, sehingga akan terhindar dari risiko kehilangan akibat pencurian, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Apalagi sekarang ini semua bentuk investasi reksadana menggunakan teknologi digital. Dengan teknologi ini, siapapun bisa berinvestasi dengan mudah.

Memiliki bentuk likuiditas yang sangat tinggi

Reksadana sangat mudah dicairkan, itulah yang disebut memiliki likuiditas yang tinggi. Tidak seperti bentuk investasi lainnya yang harus menunggu lama untuk menjualnya dan mendapatkan fresh money. Reksadana ini hanya butuh rata-rata 2 hari untuk mencairkan dananya.

Aman dan terpercaya

Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang berbadan hukum dan diakui pemerintah. Bahkan telah ada lembaga khusus untuk pengawasan tersebut, bernama Otoritas Jasa keuangan (OJK). Dengan adanya pengawasan ini investor tidak perlu khawatir akan disalahgunakannya dana investasi.

Bebas memilih berbagai instrumen

Setidaknya ada empat jenis reksadana yang bisa dipilih, dari mulai reksadana saham, pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. Masing-masing memiliki faktor risiko yang bisa menyesuaikan dengan tujuan investasi. Sehingga para investor bebas memilih mana jenis reksadana yang tepat.

Baca juga : Tips investasi untuk pelajar.

Memulai Investasi Reksadana untuk Mahasiswa

memulai reksadana untuk mahasiswa

Salah satu alasan mengapa mahasiswa harus memilih reksadana adalah karena investasi ini sangat mudah dilakukan. Nah, simak langkah-langkah dalam berinvestasi reksadana untuk mahasiswa berikut!

Menentukan tujuan investasi

Untuk menentukan tujuan investasi ini bisa dipermudah dengan memilih jangka waktu investasi terlebih dahulu. Dimana terdapat tiga kategori jangka waktu, yaitu:

  • Jangka pendek, investasi kurang dari setahun.
  • Jangka menengah, investasi antara 1 – 5 tahun.
  • Jangka panjang, investasi lebih dari 5 tahun.

Dari setiap jangka waktu tersebut, baru bisa menentukan produk investasi reksadana yang tepat.

Pilih profil risiko yang sesuai

Profil risiko bisa dilihat dari jenis reksadananya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, agar bisa melihat lebih dalam risiko tersebut, harus menganalisis beberapa hal, yaitu:

  • Jenis perusahaan yang mengeluarkan produk reksadana.
  • Track record
  • Kualifikasi manajer investasi.
  • Biaya yang dikeluarkan untuk membeli reksadana

Pilih tempat mendapatkan reksadana terbaik

Sebagai mahasiswa tentunya pilihan terbaik untuk berinvestasi reksadana adalah agen penjual efek reksadana (APERD) yang menawarkan produk paling murah.

Sekarang ini sangat banyak aplikasi yang menawarkan produk reksadana dengan minimal setoran Rp 100 ribu. Jadi, bandingkan mana APERD terbaik, dan pilih segera!

Beli reksadana dengan membuka rekening reksadana

Untuk bisa membeli reksadana setiap investor diwajibkan untuk memiliki rekening reksadana. Untuk membuatnya sangat mudah, hanya butuh KTP dan mengisi formulir yang sederhana. Bahkan sudah banyak aplikasi investasi reksadana yang memberikan cara sangat praktis dan cepat.

Pastikan mendapatan return sesuai tujuan investasi

Setiap investasi tentunya butuh pembelajaran yang baik, begitu juga dengan reksadana ini. Agar mendapatkan imbal hasil yang diharapkan, tentunya setiap investor harus jeli dalam membaca setiap peluang.

Karena itu, setiap investor reksadana ini harus terus memantau dan menganalisis keuntungan yang telah didapatkan.

Itulah reksadana untuk mahasiswa yang memiliki banyak kelebihan sebagai instrumen investasi terbaik. Investasi reksadana ini tidak membutuhkan modal besar, sehingga mahasiswa bisa memulai berinvestasi sekaligus mempersiapkan finansial di dunia kerja.

Artikel Keuangan lainnya bisa di cek Di bawah ini :

  1. Rumus Mengatur Gaji 4-3-2-1 Untuk Pengeluaran Lebih Bijak
  2. 7+ Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sangat Mudah
  3. 7+ Cara Mengatur Uang Bulanan Dan Manfaatnya Yang Luar Biasa
  4. Apa Itu Kakeibo Dan Penerapannya Lengkap
  5. Mengapa Dana Darurat Untuk Lajang Itu Penting
  6. Metode 50 30 20 Dalam Mengatur Gaji, Anti Boros
  7. Cara Mengatur Keuangan Gaji 1 juta Yang Wajib Dipelajari
  8. Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
  9. 4 Tips Menyusun Rencana Keuangan Keluarga
  10. 6 Tips Penggunaan Kartu Kredit
  11. Tips Mengelola Keuangan Dan Manfaatnya
  12. Cara Mengatasi Masalah Finansial Agar Rumah Tangga Awet
  13. 7+ Kelebihan Dan Kekurangan Menabung Di Bank, Anda Harus Tau
  14. Tips Mengunakan Paylater Dengan Bijak Agar Tidak Tergelincir Hutang
  15. Mengenal Dan Memahami Cara Menyiapkan Dana Darurat
  16. Tips Mengatur Keuangan Traveling Agar Budget Anda Mencukupi
  17. Kakeibo, Cara Mengatur Gaji Orang Jepang
  18. Menabung Vs Berinvestasi Manakah Yang Lebih Baik
  19. 7+ Keuntungan Dan Kerugian Investasi Emas, Anda Harus Tahu
  20. Tips Investasi Emas Online
  21. Raih Untung Di Masa Depan, 6 Cara Aman Investasi Untuk Pelajar
  22. 7+ Tips Investasi Deposito Yang Gampang Dan Menguntungkan
  23. 7 Kesalahan Dalam Berinvestasi Saham Dan Cara Menghindarinya
  24. Kakeibo, Cara Mengatur Gaji Orang Jepang