Penyebab Resesi 2023 dan Cara Mempersiapkan Keuangan Agar Stabil

Pernyataanpernyataan tentang resesi banyak digembargemborkan. Bahkan presiden Jokowi sekalipun memberikan peringatan tentang kegelapan dunia di tahun 2023 nanti sehingga banyak persiapan yang harus dilakukan, entah terjadi atau tidak. Lantas, penyebab resesi 2023 apa sih sebenarnya?

Di sini kita akan membahasnya. Sekaligus kita akan membahas juga tentang bagaimana cara yang tepat dalam mempersiapkan keuangan agar ketika resesi 2023 terjadi keuangan kita tetap dalam kondisi stabil. So, let’s check these out!

Penyebab Resesi 2023

Pengaruh kondisi ekonomi global

2 Penyebab Resesi 2023 min

Penyebab resesi 2023 yang paling utama dan berpengaruh juga bagi Indonesia adalah kondisi ekonomi global yang semakin memburuk. Sebagai negara berkembang, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak oleh kondisi ekonomi global yang ambruk tersebut.

Sementara melihat situasi yang ada dengan segala ketidakpastian di depan mata, resesi yang terjadi 2023 bisa lebih parah dibandingkan krisis yang pernah terjadi pada tahun 2007 sampai dengan 2009 silam.

Hal tersebut tidak hanya disampaikan oleh presiden Jokowi pada pidatonya melainkan juga disampaikan oleh UN Conference on Trade and Development (UNCTAD). Data yang dirilis UNCTAD menyebut secara eksplisit bahwa tanda resesi sudah terjadi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat ke 2,5% di tahun 2022 dan kemungkinan akan semakin jatuh ke persentase 2,2% di tahun 2023. Sementara Indonesia, akan menjadi negara pada tingkatan kedua di negara G20 yang mengalami kerugian akibat kehilangan potensi ekonominya.

Terjadinya Kenaikan Suku Bunga Bank 

Kenaikan suku bunga terjadi karena dipicu oleh adanya kenaikan suku bunga bank secara global. Kenaikan suku bunga bank secara global semakin terlihat dan dirasa nyata sejak bank sentral Amerika Serikat, The Fed sejak September 2022 menaikkan suku bunga.

Kemudian Bank Indonesia pun menaikkan suku bunga di angka 4,25%, suku bunga deposit juga ikut naik sampai 3,5% dan suku bunga lending facility juga naik mencapai 5%. OJK dalam keterangan tertulisnya juga menjelaskan bahwa suku bunga bank merupakan suatu harga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabah dan berlaku sebaliknya.

Kenaikan suku bunga ini menjadi respon normal dari adanya inflasi dunia yang semakin lama semakin memanas dan hal ini masih akan terus berlanjut sampai dengan tahun 2023 mendatang. Jadi masyarakat dunia harus bersiapsiap dengan semua itu.

Krisis Pangan Dan Energi

Negara – negara maju yang mengalami krisis pangan dan energi menjadi penyebab terjadinya hal yang sama juga di Indonesia. Krisis energi menjadi semakin terasa di Indonesia belakangan ini, sementara krisis pangan masih tidak terlalu signifikan.

Karena adanya krisis tersebut, banyak negara akan melakukan pembatasan terhadap kegiatan ekspor dan impor guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri termasuk dengan Indonesia.

Dalam sambutan pembukaan Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 2022 yang dilakukan secara virtual, Presiden Joko Widodo mengungkap bahwa krisis kemanusiaan sudah di depan mata. Sebanyak kurang lebih 345 juta penduduk dunia yang tersebar di 82 negara mengalami krissi pangan yang sangat serius ditandai dengan meningkatnya harga pangan secara global hingga di angka yang paling tinggi dari beberapa dekade terakhir.

Terjadinya kenaikan harga pangan ke angka yang sangat signifikan tersebut selain dipengaruhi oleh harga pangan juga dipengaruhi oleh terjadinya perubahan iklim dan dinamika geopolitik global seperti konflik yang terjadi di Rusia dan juga Ukraina.

Meski begitu, menurut data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tren sektor pangan yang ada di Indonesia masih berada di taraf aman terlebih jika dibandingkan dengan negara lainnya. Hanya saja kalau krisis energi di Indonesia memang sudah terdampak bahkan bisa dilihat tren dampaknya sejak kuartal keempat tahun 2020 lalu.

Imbas dari tingginya harga minyak mentah dunia yang sudah lebih dari US$ 100 per barel akibat perang antara Rusia dan Ukraina, sudah dialami oleh Indonesia yang mengakibatkan harga BBM subsidi dan non subsidi serta harga LPG non subsidi naik dengan angka yang tak terkendali.

Jika kondisi BBM dibandingkan dengan kondisi energi listrik, hasilnya sangatlah berbeda. Energi listrik di Indonesia masih tidak terlalu terdampak sebagaimana dampak yang dirasakan pada harga BBM karena sumber listrik yang ada di Indonesia masih mengandalkan PLTU dengan menggunakan energi batu bara.

Setidaknya ada lima negara di dunia yang kemudian mulai kembali mencoba mengaktifkan kembali PLTU mereka dengan energi batu bara. Negara – negara tersebut di antaranya Belanda, Jerman, Austria, Denmark dan Swedia. Hal tersebut dilakukan karena banyak negara mulai membatasi impor dan mengamankan pasokan energi untuk kebutuhan dalam negaranya masing – masing. Terlebih mendapatkan minyak mentah dunia sudah tidaklah mudah imbas dari perang Rusia dan Ukraina apalagi negara barat yang mengancam Rusia sehingga kedaulatan energi mereka juga dipaksa diancam oleh Rusia. Hal – hal semacam itu yang kemudian mengakibatkan krisis terjadi.

Ketidakpastian Pasar Dan Utang

Pasar dan utang yang tidak pasti memang sangat menghantui. Hal tersebut tidak hanya menghantui pengusaha atau pribadi saja melainkan juga negara.

Ronny P Sasmita, Ekonom Indonesia Strategic and Economic Action Institution menjelaskan bahwa ketidakpastian pasar terjadi karena pelemahan atas permintaan komoditas ekspor nasional sehingga banyak negara yang menjadi destinasi ekspor negara cenderung menurunkan permintaan seperti China, Amerika dan juga Uni Eropa.

Selain pasar yang tidak pasti, resiko penyebab resesi 2023 di Indonesia juga dipengaruhi faktor utang yang bermula dari ketidakpastiaan kondisi sejak terjadinya pandemi covid-19 pada tahun 2020 silam. Hal tersebut mengakibatkan kondisi ekonomi global lumpuh dan berimbas pada meningkatnya utang negara karena mau tidak mau negara harus mencukupi kebutuhan ekonomi rakyat sehingga harus menambah beban utang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pembukaan Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting G20, di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Juli 2022 lalu mengungkap bahwa sudah ada banyak negara yang mengalami kondisi sulit karena utang yang dimiliki.

Kemudian negara – negara yang terpengaruh dan memiliki utang tersebut memiliki potensi tidak mampu membayar utangnya sehingga krisis pun tak dapat dihindari. Bank Dunia bahkan barubaru ini menerbitkan laporan Statistik Utang Internasional dan tercatat bahwa negara Indonesia termasuk ke dalam daftar 10 negara teratas dengan utang terbesar dalam kategori negara berpendapatan kecil yang berpotensi mengalami kesulitan.

Ketika resesi terjadi, banyak hal yang akan berubah. Bahkan menyetabilkan keuangan menjadi semakin sulit. Oleh karenanya sebelum resesi benarbenar terjadi banyak hal yang perlu untuk dipersiapkan.

Apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana cara mempersiapkan keuangan agar stabil ketika resesi terjadi?

Cara Mempersiapkan Keuangan Agar Stabil 

3 Cara Mempersiapkan Keuangan Agar Stabil min

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai bagian dari persiapan diri untuk menghadapi resesi. Ada atau tidaknya resesi di masa depan, Anda harus mempersiapkannya agar ketika resesi memang terjadi Anda sudah siap dengan segala konsekuensinya.

Beberapa cara mempersiapkan keuangan agar stabil yang perlu dilakukan di antaranya :

Review Dan Evaluasi Keuangan Anda

Jika kita tidak memiliki kewenangan untuk bisa menyelamatkan sebuah negara, paling tidak kita memiliki kewenangan untuk menyelamatkan keuangan diri dan keluarga kita sendiri.

Lantas, hal apa yang perlu dilakukan pertama kali untuk menyelamatkan kondisi keuangan diri dan keluarga kita sendiri di tengah resesi yang terjadi?

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mereview dan mengevaluasi keuangan. Lakukan pengecekan kondisi keuangan Anda baik itu pemasukan dan pengeluaran. Apakah hasilnya aman atau tidak?

Kondisi keuangan yang bisa dikatakan aman adalah ketika pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Sementara jika pengeluaran nyatanya lebih besar atau sama sehingga tidak ada pemasukan yang bisa ditabung maka itu artinya posisi keuangan Anda tidaklah aman.

Jadi mulailah mencatat semua hal yang berkaitan dengan keuangan Anda. Data apa saja sumber pemasukan Anda dan apa saja sumber pengeluaran Anda. Susun skala prioritas untuk pengeluaran Anda. Untuk pengeluaran yang dirasa tidak terlalu penting bisa Anda skip atau hilangkan agar Anda bisa alihkan dana tersebut untuk disimpan atau ditabung di dana darurat.

Mulai Atur Budget Untuk Pengeluaran Anda

Buat aturan budget bulanan untuk uang yang Anda berhasil dapatkan. Misalkan hitung budget untuk biaya makan, biaya transportasi, bagi yang sudah punya anak budget untuk keperluan anak jangan lupa dihitung juga, budget belanja, budget liburan, budget shopping atau hangout, dan sebagainya.

Hitung juga budget cicilan, budget menabung sampai dengan budget asuransi untuk setiap bulan. Dengan begitu pemasukan bulanan Anda sudah memiliki arah dan pastikan bahwa pengeluaran Anda per bulan tidak melebihi dari budget yang Anda sudah tetapkan. Lakukan ini secara disiplin dalam pengelolaan keuangan Anda.

Selektif Dalam Berbelanja Dan Membeli Sesuatu

Hindari membuang uang untuk sesuatu yang tidak begitu penting. Utamakan membelanjakan uang Anda untuk kebutuhan yang menjadi prioritas. Hal tersebut perlu menjadi suatu upaya agar pengeluaran tidak mengalami pembengkakan apalagi kalau jumlahnya sampai terlalu besar.

Siapkan Dana Darurat

Dana darurat sangat penting untuk dipersiapkan. Apa yang dimaksud dengan dana darurat? Jadi dana darurat merupakan suatu tabungan khusus yang dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya pengeluaran tak terduga atau pengeluaran mendadak yang bisa mengganggu kondisi keuangan.

Jadi semisal gaji belum dibayar sementara ada kebutuhan mendadak atau penghasilan terhenti karena PHK maka dana darurat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak terlebih dahulu sampai mendapatkan pemasukan kembali.

Dalam mempersiapkan dana darurat, pastikan Anda sudah mengalokasikan dana darurat 6 bulan kali gaji untuk single dan 12 bulan kali gaji untuk yang sudah berkeluarga. Jadi mulai cek dana darurat Anda dan jika Anda belum mempersiapkannya, persiapkan mulai dari sekarang karena akan sangat penting bagi kehidupan jangka panjang Anda.

Miliki Asuransi Kesehatan Dan Asuransi Jiwa

Sakit bisa datang sewaktuwaktu tanpa dikondisikan. Jika Anda tidak memiliki asuransi yang mengcover biaya rumah sakit ketika diri Anda sendiri sakit atau anggota keluarga sakit, biaya rumah sakit tersebut tentu akan sangat menguras uang tabungan Anda.

Oleh karena itu proteksi kesehatan Anda dan keluarga serta proteksi keuangan Anda dengan ikut serta dalam program asuransi kesehatan dan jiwa. Dengan begitu jika terjadi halhal diluar perkiraan seperti sakit misalnya maka sudah ada dana pengaman yang bisa digunakan yang tidak perlu menguras jumlah atau nilai dari tabungan Anda.

Miliki Beberapa Rekening

Memonitoring pengeluaran, dana darurat dan tabungan akan terasa sangat sulit jika Anda hanya memiliki satu rekening tabungan. Jadi mulai sekarang pikirkan untuk memiliki lebih dari satu rekening.

Fungsinya adalah untuk mengontrol arus keuangan Anda. Anda bisa memiliki beberapa rekening dengan fungsi yang berbeda. Misalkan ada rekening A yang digunakan untuk pengeluaran rutin bulanan, rekening B untuk menyimpan tabungan dan rekening C untuk menyimpan dana darurat.

Atau bisa juga rekening A untuk pengeluaran rutin bulanan, rekening B untuk tagihan, utang dan pengeluaran tahunan misalkan seperti uang yang disimpan untuk bayar pajak dan sebagainya, sementara rekening C untuk dana darurat dan sekaligus tabungan. Sesuaikan saja dengan pos keuangan Anda.

Namun pastikan, Anda minimal memiliki 3 rekening tabungan untuk dijadikan sebagai alat mengontrol keuangan Anda.

Hindari Cicilan baru Dan Lunasi Cicilan Lama

Jika Anda masih memiliki hutang, pastikan lunasi sedikit demi sedikit. Jangan lupa bayar tagihan. Utamakan pembayaran utang dengan bunga terlebih dahulu yang Anda selesaikan baru kemudian sisihkan uang untuk melunasi utang tanpa bunga.

Hindari mengajukan cicilan baru kepada bank karena biasanya di tengah kondisi krisis yang terjadi seperti yang sudah kita sampaikan dalam penyebab resesi 2023, utang dapat menjadi salah satu sumber masalah.

Oleh sebab itu agar keuangan Anda sehat dan stabil, hindari menambah cicilan baru. Lebih baik cari cara agar cicilan lama dan utang Anda lunas. Misalkan Anda bisa mencari income atau sumber uang lain diluar penghasilan utama Anda. Sehingga dengan begitu uang bulanan yang Anda dapatkan juga semakin banyak karena tidak hanya berasal dari satu sumber saja.

Lakukan Diversifikasi Investasi

Memastikan investasi apa yang akan menjadi investasi terbaik setiap tahunnya dirasa sangat sulit. Namun kalau perilaku dan budaya investasi harus dan wajib dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu ada baiknya agar Anda melakukan diversifikasi atas investasi yang Anda lakukan guna mengantisipasi terjadinya fluktuasi atas instrumen investasi yang Anda pilih.

Diversifikasi investasi itu sendiri apa sih sebenarnya?

Jadi diversifikasi investasi merupakan suatu pola untuk memisahkan instrumen investasi yang diambil. Jadi miliki beberapa instrumen investasi. Jangan hanya memusatkan uang Anda untuk satu instrumen investasi saja melainkan sebar di beberapa instrumen investasi.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki dana investasi 1 juta rupiah per bulan jangan langsung Anda gunakan untuk membeli saham semua. Jika Anda tertarik untuk investasi saham, sisihkan ¼ untuk investasi saham, ½ atau ¼ lainnya untuk investasi emas dan sisanya ditabung untuk deposito. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan manfaat dari beberapa instrumen investasi sekaligus dan akan sangat bermanfaat untuk keuangan Anda.

Persiapkan Dana Untuk Pengeluaran Nominal Besar

Dalam kehidupan, tidak semua pengeluaran bisa terkontrol dengan gaji bulanan Anda. Ada beberapa pengeluaran besar yang terkadang mau tidak mau harus dikeluarkan sehingga Anda perlu mempersiapkannya sedari sekarang.

Sebagai contoh misalkan pengeluaran untuk biaya sekolah anak yang bisa mencapai 2 – 3 kali gaji. Atau pengeluaran membeli motor karena motor lama rusak yang bahkan bisa sampai 12 kali gaji. Jadi semua itu perlu dipersiapkan sejak dini agar jika ada pengeluaran besar semacam itu harus dikeluarkan, Anda tidak sampai menambah beban utang kepada keuangan Anda.

Jadi mulailah bersikap hemat sejak dini dan atur keuangan Anda. Buat budgeting dengan baik dan pertimbangkan penentuan skala prioritas. Jika memang memungkinkan, tambah income.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan keuangan agar stabil di tengah resesi sekaligus informasi terkait penyebab resesi 2023. Pastikan siapkan diri Anda atas apapun yang terjadi entah gelap atau terang. Cek keuangan Anda dan batasi pengeluaran yang terlalu banyak apalagi untuk sesuatu yang tidak begitu penting agar keuangan Anda lebih aman.