Lebih Menguntungkan, 5 Cara Menghemat Daya pada Mobil Listrik

cara menghemat daya pada mobil listrik

Pamor mobil listrik kembali naik beberapa waktu belakangan. Sejak pemerintah Indonesia menetapkan penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah.

Alasannya krisis energi dan terus melambungnya harga minyak dunia membutuhkan terobosan penggunaan kendaraan yang lebih hemat energi dan rendah emisi.

Sebelumnya mobil listrik sempat populer pada abad 19 dan awal abad 20, namun populeritasnya meredup karena harga mobil dengan bahan bakar bensin jauh lebih murah.

Setelah krisis energi terjadi, mobil listrik kembali dipertimbangkan. Namun sebelum memutuskan beralih ke mobil listrik, penting mengetahui cara menghemat daya pada mobil listrik untuk memaksimalkan fungsi mobil listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan.

Cara Merawat Mobil Listrik

Merawat mobil listrik

Namun sebelum mengetahui cara menghemat daya mobil listrik, ketahui dulu cara merawat mobil listrik. Secara umum memang sama seperti kendaraan konvensional, akan tetapi ada pula beberapa bagian yang berbeda. Berikut cara perawatan mobil listrik:

  • Selalu pastikan daya baterai tidak kurang dari 40 persen dan kapasitas maksimal 90 persen. Atau bisa melihat saran pabrik. Karena setiap mobil bisa saja berbeda.
  • Ketahui dan pahami setiap fitur yang ada pada mobil listrik, karena setiap mobil berbeda produsen kemungkinan memiliki fitur berbeda.
  • Memilih parkir di tempat yang sejuk agar baterai mobil tidak panas karena terpapar sinar matahari.
  • Melakukan pengecekan pada software mobil secara berkala untuk memastikan mendapat pembaharuan agar bisa menikmati fitur terkini.
  • Hitung waktu pengisian bahan bakar melihat dari kapasitas daya listrik dengan daya harian yang dibutuhkan.
  • Seperti pada mobil konvensional, lakukan pengecekan rutin pada radiator, kampas rem, filter AC dan sebagainya.

Meski dapat dibilang perawatan mobil listrik lebih mudah dari mobil konvensional, tetap dibutuhkan effort untuk menjaganya. Perawatan yang tepat untuk menjaga performa mobil listrik Anda supaya tetap baik dalam waktu yang lama.

Cara Menghemat Daya Pada Mobil Listrik

Menghemat daya mobil listrik

Mobil listrik menurut Wikipedia, menggunakan energi listrik sebagai sumber penggerak kendaraan. Penggunaan kendaraan perlu memperhatikan jumlah daya pada baterai atau konsumsi daya pada mobil agar tidak sampai kehabisan.

Sebab jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) belum sebanyak SPBU jadi jangan sampai kehabisan di jalan. Penggunaan mobil listrik yang kurang tepat justru pemborosan daya listrik.

Agar mobil listrik Anda tidak mudah kehabisan dan mogok di jalan, berikut ini cara menghemat daya pada mobil listrik:

Mengatur kecepatan gas

Mobil listrik memang memiliki keunggulan dalam menghasilkan tenaga instan serta torsi yang besar. Dari keunggulan tersebut sangat menarik penggunanya melakukan tancap gas dalam kecepatan tinggi.

Namun perlu diketahui, terlalu sering mengendarai mobil listrik Anda dalam kecepatan tinggi menguras daya baterai lebih cepat. Maka jika Anda ingin menghemat baterai agar tahan lebih lama, pintar-pintar mengatur kecepatan mobil.

Terutama ketika daya baterai sudah sedikit, kendarai mobil listrik dalam kecepatan tinggi hanya ketika dibutuhkan saja.

Gunakan mode Eco

Pada mobil listrik, tersedia mode berkendara Eco selain mode berkendara normal. Mode berkendara Eco dapat dimanfaatkan untuk menghemat daya listrik pada mobil listrik.

Ketika menggunakan mode Eco, mobil dapat mengonsumsi daya lebih sedikit dibandingkan menggunakan mode normal. Penggunaan mode Eco dapat menghemat daya baterai pada mobil listrik hingga 20 persen.

Jadi sangat bijak memanfaatkan fitur mode Eco ketika perlu menghemat daya listrik agar lebih hemat energi. Dengan demikian tidak perlu sering mengisi daya karena penggunaan lebih hemat.

Fungsikan teknologi pengereman regeneratif

Terdapat fitur-fitur pada mobil listrik yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat daya listrik, selain mode berkendara Eco, Anda dapat memanfaatkan teknologi pengereman regeneratif.

Ternologi tersebut menggunakan cara kerja mitip dengan generator, selagi mobil melaju dapat menghasilkan energi kinetik. Ketika mobil direm, energi kinetik tersebut dikonversi kembali menjadi energi yang kemudian disalurkan ke baterai.

Teknologi ini juga membuktikan bahwa mobil listrik selain tidak memiliki emisi, juga dengan maksimal memanfaatkan kembali energi yang dihasilkan untuk digunakan kembali. Teknologi pengereman regeneratif dapat lebih optimal ketika digunakan di perkotaan, dengan jalur yang kerap membuat pengendara melakukan pengereman.

Baca juga : tips memilih mobil listrik.

Parkir mobil di tempat yang tepat

Sangat berbeda dengan mobil biasa, pada mobil listrik, di mana Anda memarkir mobil sangat penting. Pertama pastikan tidak memarkir di tempat yang terpapar terik matahari langsung.

Sebab ketika mobil listrik terpapar sinar matahari, suhu baterai akan meningkat, ketika suhu meningkat baterai harus didinginkan hingga suhu normal. Proses pendinginan baterai tersebut membutuhkan daya listrik yang tentu membuat penggunaan listrik lebih boros.

Kedua, carilah tempat parkir yang memiliki fasilitas charging untuk mengisi daya baterai, sehingga selagi mobil terparkir bisa sekaligus mengisi daya untuk memulai perjalanan berikutnya.

Bijak menggunakan fitur sesuai kebutuhan

Sama halnya dengan mobil biasa, mobil listrik juga dilengkapi beragam fitur yang mendukung keamanan dan kenyamanan berkendara. Seperti AC, Audio mobil, charging dan aneka fitur lain.

Semua fitur tersebut membutuhkan daya listrik untuk setiap penggunaannya. Semakin sering digunakan semakin banyak daya baterai yang terpakai.

Karenanya lebih baik menggunakan fitur yang ada secara bijak atau hanya ketika dibutuhkan. Dengan pengaturan yang tepat konsumsi baterai dapat lebih dikendalikan.

Anda dapat memperhitungkan sisa daya dengan jauh dekatnya perjalanan tersisa.

Periksa tekanan angin ban

Jangan remehkan tekanan angin pada ban mobil listrik Anda, sama halnya dengan mobil konvensional tekanan ban pada mobil listrik juga sebaiknya tidak kurang. Memeriksanya secara berkala dapat dilakukan sebelum mengendarainya.

Pasalnya ban yang kempis atau tekanan angin kurang dapat membuat akselerasi mobil lebih lambat. Jika akselerasi lebih lambat agar dapat mengoptimalkan akselerasi membutuhkan daya baterai lebih banyak.

Hal ini berarti juga menguras daya baterai, jadi pastikan tekanan angin ban selalu memenuhi standar pabrikan mobil.

Perhatikan muatan mobil

Seperti tekanan angin pada ban, penting untuk memperhatikan muatan mobil listrik sebelum melakukan perjalanan. Sebenarnya pengaruhnya pada penggunaan daya listrik memang tidak secara langsung, melainkan mempengaruhi akselerasi mobil.

Ketika muatan atau beban mobil terlalu berat, akselerasi mobil akan melambat. Ketika akselerasi mobil melambat, maka mobil listrik harus mengeluarkan daya listrik lebih besar untuk meningkatkan akselerasi.

Karenanya lebih baik menjaga beban muatan mobil listrik dalam tahap normal, kecuali Anda tidak masalah jika harus sering-sering mengisi daya baterai selama perjalanan.

Itu dia cara menghemat daya pada mobil listrik agar daya baterai bisa dipakai lebih lama. Khususnya Anda yang berniat menggunakan mobil listrik untuk perjalanan jauh.

Sebab untuk sementara ini belum banyak tersedia pengisian SPKLU. Terlebih di daerah-daerah, Anda tentu tidak ingin kehabisan baterai di tengah perjalanan.

Namun mengingat pemerintah telah menghimbau penggunaan mobil listrik, tentunya akan segera diikuti pembangunan fasilitas berupa APKLU lebih merata di berbagai daerah. Jadi jangan ragu untuk membeli mobil listrik.

Artikel Mengenai Mobil Listrik Bisa Dicek Di Bawah Ini :

  1. 5 Daftar Mobil Listrik Murah Di Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan
  2. 9 Tips Memilih Mobil Listrik Sesuai Kebutuhan
  3. 5+ Kelebihan Dan Kekurangan Mobil Listrik Yang Dapat Dipertimbangkan
  4. Cara Mengisi Baterai Mobil Listrik, Mudah Dan Praktis
  5. Cari Tahu Sejarah Perkembangan Mobil Listrik Dari Masa Ke Masa Sini

Berpengalaman di bidang pinjaman pembiayaan BPKB dan gadai BPKB dengan mitra leasing di Indonesia, keuangan, dan otomotif